Wednesday, November 11, 2015

Darmaga Tani

Dramaga Tani salah satu toko yang menjual kebutuhan dan peralatan untuk pertanian bukan hanya peralatan penunjang pertanian tapi juga benih dan pupuk dari sekala kecil untuk hobi sampai sekala besar untuk kebutuhan budidaya, toko ini sudah lama dirintis tapi penggunaan nama Dramga Tani itu sendiri di resmikan tahun 2002 atau bisa dibilang Dramaga Tani secara resmi berdiri sejak tahun 2002. Tujuan utama dari di dirikaannya toko ini untuk memenuhi kebutuhan benih dari mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan toko yang tidak terlalu jauh dari kampus IPB yang terletak di daerah Dramaga ini di maksudkan untuk mempermudah para mahasiswa mendapatkan kebutuhan benih dan alat penunjang pertanian lainnya yang mereka butuhkan, toko ini sedindiri merupakan gagasan dari dosen yang mengajar di IPB khususnya di bagian Ilmu dan Teknologi Benih serta Pemuliaan Tanaman.

Seiring berjalannya waktu, Dramaga Tani yang mulanya hanya menyediakan kebutuhan benih dan peralatan pertanian untuk mahasiswa mulai menjual benih dan peralatan pertanian kepada masyarakat umum karena adanya permintaan, karena makin banyak permintaan dari konsumen akhirnya Dramga Tani memutuskan untuk memperkerjakan orang lain untuk mengurus dan menjalankan toko tersebut. Bapak Edwin salah satu pekerja mengatakan bahwa ia sudah bekerja semenjak tahun 2005 di toko tersebut dan mengatakan bahwa makin banyak konsumen yang berasal bukan hanya dari mahasiswa, sekitar 70% konsumen masih mahasiswa entah itu dari IPB ataupun dari kampus pertanian sekitar, 20% konsumen lainnya adalah petani, dan 10% sisanya merupakan masyarakat yang menjadikan kegiatan bercocok tanam ini menjadi hobi belaka.
Dramaga Tani menjual benih dengan sistem konsinyasi dimana peodusen menitipkan benih pada toko tersebut lalu saat benih itu terjual maka produsen mendapat hasil penjualannya tetapi jika tidak terjual maka benih yang tersisa akan di kembalikan dan di tarik oleh produsen. Ada pun komoditi yang di sediakan oleh toko tersenut adalah beberapa macam palawija dan hortikultura, tanaman hias, serta benih tanaman kehutanan. Khusus untuk tanaman kehutanan ini dilihat dari masa dormannya, salah satu benih tanaman kehutanan yang di sediakan oleh toko tersebut adalah sengon.
Jika anda datang ke toko ini anda akan melihat berbagai benih yang di simpan di dalam display kaca, selain ada benih yang di simpan di display kaca untuk kebutuhan pemasaran juga ada yang di simpan di ruangan yang memiliki pendingin ruangan untuk mempertahan viabilitas benih itu sendiri, menurut Pak Edwin benih yang di simpan di dalam display tidak akan rusak selama kemasan benih masih tersegel dengan rapat dan rapih.
Dramaga Tani memenuhi permintaan konsumen untuk benih dengan cara menjual benih dari perusahaan- perusahaan besar yang sudah tersertifikasi benihnya, tetapi selain itu toko tersebut ini juga menjual benih yang belum tersertifikasi tetapi sudah terdaftar di Kementrian Pertanian, toko tersebut juga menujual benih curah yang di titipkan dari petani sekitar yang tidak tersertifikasi juga tidak terdaftar dengan harga yang jauh lebih murah tetapi benih curah ini tidak bisa dipastikan berapa persen viabilitas benih tersebut. 
Pak Edwin selalu memberi semua informasi yang di butuhkan untuk konsumennya seperti masa kadaluarsa dan viabilitas benih, tetapi untuk benih yang berasal dari perusahaan besar Pak Edwin mengaku bahwa ia tidak terlalu risau karena setiap sebulan sebelum benih kadaluarsa salsatu pegawai dari perusahaan tersebut datang dan menarik semua benih yang akan memasuki tanggal kadaluarsa dan memperbaharui semua benih tersebut. Selain itu juga Dramaga Tani juga memproduksi beninya nya sendiri yaitu jagung hasil dari kerja sama Dramaga Tani dengan departemen Agronomi IPB.
Secara berkala Pak Edwin mengaku sering datang ke seminar yang di adakan oleh IPB untuk menambah informasi yang ia butuhkan untuk membantu konsumennya yang masih pemula dalam bercocok tanam dan tidak mengetahui apa yang pertama kali untuk dilakukan, selain member informasi yang di buthkan Dramaga Tani juga menyediakan klinik tanaman untuk konsultasi serta menyediakan konsultasi secara intens dengan biaya yang sudah terlampir sesuai keinginan dari konsumen.
Hampir 10 tahun Pak Edwin bekerja di toko tersebut dan menyampaikan bahwa produsen benih yang paling banyak di cari dan di minati adalah East West Panah Merah, sedangkan komoditi tanaman yang paling banyak di jual adalah jagung, biasanya benih jagung banyak di cari oleh petani untuk kebutuhan budidaya, lalu yang paling banyak setelah benih jagung ada beragam benih dari komoditi tanaman hortikultura.
Pak Edwin mengatakan bahwa akhir- akhir ini permintaan benih dari petani mulai menurun karena adanya degradasi lahan yang menjadikan lahan pertanian beralih fungsi, lalu banyak petani yang memilih pasar tradisional untuk menjual benih nya dan mencari benih semurah yang mereka dapatkan walaupun belum tersertifikasi. Konsumen yang datang ke toko tersebut sangatlah beragam “kalau mahasiswa yang datang gampang ngelayaninnya, kalau petani yang datang juga gampang kecuali yang baru mulai bertani skala besar agak panjang nanya nya, nah ada yang lebih panjang nanya nya yang baru mulai nanem” tutur Pak Edwin saat saya bertanya bagaimana rasanya menjadi penjual benih di toko Dramaga Tani ini.
Dramaga Tani yang mulanya bertujuan hanya untuk menyediakan benih kebutuhan dari mahasiswa kini berubah menjadi penyedian benih bagi siapa pun yang membutuhkannya, benih bisa dikatan sebuah harapan, walaupun ada kata dormansi tapi benih itu pasti akan tumbuh suatu saat, saat benih di tanam dengan perlakuan yang baik maka dia kan berkecambah dengan baik lalu tumbuh dengan subur, begitu pun dengan harapn dan mimpi kita saat kita memupuk dan tetap fokus pasti akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Bercocok tanam bukan hanya saat untuk kita mengkotori tangan kita dengan tanah tetapi itu saat kita mulai sadar bahwa dari bercocok tanam kita akan bisa mengisi perut kita dan mulai berfikir. Karena kita ada karena kita berfikir.

-Riska & Denia-
Agroekoteknologi
Universitas Trilogi