Thursday, October 16, 2014

Klasifikasi Iklim

Riska Rosmala Dewi
14104004
Agroekoteknologi, Fakultas Bioindustri Universitas Trilogi

Iklim Matahari
Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin/ kutub.
Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman yang membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperature mendai lima tipe iklim :
1.      Iklim A, yaitu iklim hjan tropis, dengan cirri temperature bulanan rata-rata lebih dari 18̊ C, suhu tahunan 20̊ C – 25 ̊C dengan curah hujan bulanan lebih dari 60mm.
2.      Iklim B, yaitu iklim kering/gurun, dengan cirri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi iklim stepa dan gurun.
3.      Iklim C, yaitu iklim dingin, dengan ciri temperature bulan terdingin -3̊ C - 18̊ C, daerah ini terbagi menjadi :
·         Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
·         Cw (iklim ssedang laut dengna musim dingin yang kering)
·         Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
4.      Iklim D, yaitu iklim dingin, dengan cirri temperature bulan terdingin kurang dari 3̊ C dan temperature bulan terpanas lebih dari 10̊ C, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
·         Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering
·         Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
5.      Iklim E, yaitu iklim kutub, dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10̊ C daerah ini terbagi menjadi :
·         ET iklim tundra
·         DF iklim salju
Iklim Schamidt – Ferguson
Schamidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bualan yang dirumuskan sebagai berikut : http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_214/images/hal14.jpg                                                                    
Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe iklim :
a.       Kategori sangat basah, nilai Q = 0 – 14,3 %
b.      Kategori basah, nilai Q = 14,3 – 33,3 %
c.       Kategori agak basah, nilai Q = 33,3 – 60%
d.      Kategori sedang, nilai Q = 60 – 100%
e.       Kategori agak kering, nilai Q = 100 – 167%
f.       Kategori kering, nilai Q = 167 – 300%
g.      Kategori sangat kering, nilai Q = 300 – 700%
h.      Kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700%
Klasifikasi Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 4 tipe iklim yaitu :
·         Ikllim A, iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
·         Iklim B, iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
·         Iklim C, iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
·         Iklim D, iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
Berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketentuan tertentu diurutkan sebagai berikut :
a.       Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200mm
b.      Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm
c.       Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm
A.    Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan
B.     Jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan
C.     Jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan
D.    Jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan
E.     Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan
Pada dasarnya criteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau Schamidt – Ferguson. Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut : bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. bulan lembab apabila curah hujannya 100 – 200 mm. bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.
Klasifikasi Iklim Yunghunh
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zona iklimnya terbadi menjadi 5 zona :
a.       Zona iklim panas. Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 ̊C (padi, jagung, tebu, dan kelapa)
b.      Zona iklim sedang. Ketinggian 700 – 1500 m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 22 ̊C (kopi, teh, kina dan karet)
c.       Zona iklim sejuk. Ketinggian 1500 – 2500 m, suhu rata-rata tahunan 11 – 15 ̊C (cocok untuk tanaman holtikultura)
d.      Zona iklim dingin. Ketinggian 2500 – 4000 m, dengan suhu rata-rata 11 ̊C (zona ini tumbuhan yang ada berupa lumut)
e.       Zona iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 4000 m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan


  

No comments:

Post a Comment