Sunday, December 20, 2015

Dari Jakarta ke Purwakarta



Rabu, 16 Desember 2015
Rencana saya sama teman-teman saya (AET 14) akan pergi menuju ke Purwakarta ke PT. East- West Seed Cap Panah Merah, udah ketauan lah ya dari nama PT nya itu perusahaan bergerak dibidang apa. Yap PT ini merupakan perusahaan bergerak di bidang pertanian khususnya pengadaan benih bermutu dan bersertifikat skala industry yang pasarannya bukan hanya untuk penghobi dan penggiat kegiatan bercocok tanam tetapi juga untuk budidaya skala pertanian besar, PT. East- West Seed Cap Panah Merah ini merupakan produsen benih benih terbesar di Indonesia.
                Lantas kenapa sih kita sampai ada kunjungan ke PT ini? Jadi seperti ini ceritanya kawan. Selain karena kita ini mahasiswa pertanian ada faktor lain yang menyebabkan kita sampai berkunjung ke PT ini, jadi kita mendapatkan undangan dari PT. East- West Seed berhubungan kita sebagai ambassador mereka untuk urban farming, salah satu matakuliah yang saya dan teman-teman saya ambil adalah tentang pertanian lahan sempit dan didalamnya kita belajar apa dan bagaimana urban farming itu sendiri, singkat cerita karna PT. East- West Seed mengetahui kita belajar urban farming ditambah kampus kita yang letaknya strategis di tengah perkotaan akhirnya kita bekerja sama dengan PT. East- West Seed sebagai ambassador mereka di bidang urban farming, sebenarnya masih banyak lagi poin dari kerjasama kita tapi kita bahas tentang urban farming nya saja ya kawan supaya tidak terlalu panjang.
                Saya di tambah teman-teman saya jumlahnya 8 orang, lalu ada dosen 4 orang, ada 1 orang dari humas universitas kita, lalu 1 orang staf universitas, ditambah 2 orang supir. Itulah jumlah rombongan kita dari Jakarta menuju Purwakarta, berhubung dalam 1 mobil hanya bisa masuk 8 orang jadi saya di selipkan di mobil bersama dosen dan staf universitas, sedangkan teman-teman saya disatukan dalam satu mobil (belum berangkat sudah sedikit horor) tapi apalah daya diri ini, jadi saya terima nasib saja. Ternyata tidak seburuk yang saya bayang kan bahkan tidak terkesan buruk sama sekali, karena dosen saya begitu bersahabat jadi ya saya tenang-tenang saja, hanya ketika perjanan mulai berhubung di samping saya ada 2 orang ibu hamil (dosen) mereka berbagi cerita tentang kehamilannya dan beberapa bagian cerita membuat saya ngilu (wajar lah ya kan saya juga perempuan) tapi setelah melewati perbincangan tentang kehamilan itu mereka mulai membincangkan almamater mereka (tau lah ya almamater mahasiswa pertanian dari mana) karena lagi kena wabah penyakit menyeramkan, mereka nostalgia mengingat masa-masa kuliah dan sampai lah kita di bagian bincang-bincang mereka ke luar negeri (jeng jeng musik dramatis) entah kenapa diri ini ingin sekali untuk pergi melancong ke negeri sakura Jepang dan entah kenapa dosen saya pergi ke Jepang semua dan mereka mulai menceritakan bagai mana kehidupan mereka di sana (bikin ngiri sumpah) berhubung kampus saya ada program internship ke Jepang saya berminat pake sangat untuk ikutan program ke sana, ada keuntungan satu mobil dengan para dosen itu yaitu saya di kasih wejangan (kuliah singkat tidak formal) bagaimana saya harus menjalani hidup sya di Jepang termasuk masak nasi Jepang tanpa rice cooker yang ternyata ribet, pilih menu di restoran yang tampilannya menipu dan tak sebanding dengan rasa, serta biaya hidup dan gaya hidup di Jepang. Di perjalanannya saja saya sudah bahagian kawan, dan saat sampai di tujuan saya lebih bahagia… sangat.
                Mari kita persingkat perjalanan kita, dan sampai lah kita di PT. East West Seed Cap Panah Merah (jeng jeng musik bahagia) yang letaknya di Campaka, Purwakarta. Turun dari mobil jalan sedikit masuk ke gerbang areal urban farming mereka yang baru saja dirintis kesan pertama “wow fantastic baby” langsung suka kaya jatuh cinta pada pandangan pertama gitu (oke ini berlebihan) tapi benar kawan di sini bagus sekali di tambah cuaca nya sedang tidak panas, cuacanya mendukung mendung bersahaja dengan semilir angin berbau hujan seperti itu kurang lebih.
                Lahan yang di persiapkan untuk urban farming memang belum 100% sempurna ada beberapa tempat yang masih dalam proses pengerjaan, sesampainya di tempat itu kita pertama-tama disuguhkan video tentang PT. East-West Seed dan proses pengolahan benih bermutu untuk konsumen, serta keunggulan dari produk-produk mereka, tidak lama-lama untuk menonton video kami langsung di giring untuk memperkenalkan urban farming yang telah mereka siapkan dan mereka display di areal itu. Pertama yang di kenalkan adalah vertikulture ternyata sistem vertikulture yang mereka miliki sama dengan sistem vertikultur yang kami buat di kampus mulai dari material dan bentuk tidak sama persis tapi mirip dan hampir menyerupai juga ada vertikulture yang memanfaatkan bahan bekas seperti botol minuman kemasan 2L yang sudah tidak terpakai, ada pergola yang ditanami tumbuhan menjalar juga. Lalu mereka menyiapkan pemodelan kira-kira seperti apa sistem bercocok tanam yang bisa membuat anak-anak tertarik untuk melakukannya dan dapat di aplikasikan di sekolah, lalu mereka juga ada permodelan roof top garden, taman kecil di depan rumah, serta hydroponic yang semuanya telah kami pelajari di mata kuliah pertanian lahan sempit.
                Di mata kuliah pertanian lahan sempit kita biasanya merancang urban farming tapi untuk pengaplikasiannya belum terlalu besar hanya pembuatan permodelan sederhana untuk vertikulture dan hydroponic serta study kasus tentang pembuatan roof top garden, dan di sini kita bisa liat pengaplikasian secara nyata dan besar dari urban farming itu sendiri.
                Untuk urban farming memang lebih sah kalau di liat langsung ya dari pada di ceritakan jadi ini saya lampirkan photo nya…
                                 
























Thursday, December 3, 2015





Mari datang ke Festival Bunga dan Buah Nusantara
Bersama pasangan atau keluarga
Melihat kekayaan Indonesia…

Hahaha sampai keinget terus ini OST nya Festival Bunga dan Buah Nusantara, cuma kayanya ada lirik yang aku ganti deh hahaha, baiklah maaf kan akuuuu.
Okay kita singkat aja ya biar efektif dan efisin Festival Bunga dan Buah Nusantara jadi FBBN, di tahun 2015 FBBN di selenggarakan dari hari Jum’at 27 September sampai Minggu 29 September, di sana banyak banget booth yang di buka mulai dari lembaga milik pemerintahan sampai perorangan, karna temanya revolusi orange jadi yang di pamerin ya isinya bunga, buah atau produk hortikultura dan makanan yang tidak bisa di pungkiri.
Kalau booth yang ngejual makanan atau produk hortikultura pasti nyedian tester dan itu yang paling di cari biasanya ehehehe, berhubung aku sama temen-temen dari Agroekoteknologi buka booth di FBBN dan kebetulan deket sama booth Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Jawa Barat dan karena aku dari Jawa Barat juga jadi ya sering dah main di ke sana sampe makanin buah-buahan yang ada di booth mereka padahal itu bermaksud cuma untuk display, biasalah gara-gara satu daerah padahal pas ngobrol aku berfikir keras soalnya pake bahasa sunda yang luar biasa halusnya maklum lah jarang ngomong pake bahasa sunda aku.
Prov. Jawa Barat buka dua booth yang satu tanaman pangan yang satu lagi tanaman hias, tapi sih aku lebih suka nongkrong di booth tanaman pangan soalnya banyak makanan hehehe, di booth itu ada buah alpukat, belimbing, durian, mangga gedong gincu, pisang, pepaya, manggis, rambutan, stroberi, jeruk keprok, salak, sama sawo luar biasa mantap bukan untuk pasokan buah selama tiga hari di FBBN.
Untuk di Prov. Jawa Barat sendiri permintaan buah yang paling tinggi ada di komoditi buah manggis, si ratu para buah-buahan ini emang masih jadi primadona dan permintaan bukan cuma dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri.
Buah manggis termasuk ke tanaman yang memiliki sifat apomiksis, dimana siklus perkembangbiakan secara aseksual dimana bahan pembiakan biji tetapi embrio terbentuk tanpa meiosis dan fertilisasi, jadi manggis bisa bisa berbuah atau mempunyai keturunan tanpa adanya perkawinan gamet jantan dan gamet betina.
Terdapat beberapa hipotesis tentang penyebab getah kuning (gamboge disorder) pada buah manggis seperti oleh hama dan penyakit, kondisi lingkungan (tanah dan iklim), serta faktor genetik. Sejak tahun 2003 Balitbu Tropika telah melakukan penelitian tentang gamboge disorder ini melalui beberapa pendekatan berdasarkan hipotesis tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa getah kuning pada buah manggis dibedakan atas getah kuning pada kulit buah (eksokarp) dan getah kuning di dalam buah (endokarp). Tidak terdapat korelasi antara getah kuning didalam buah dan pada kulit buah.

Pengujian menggunakan postulat Koch dan pembungkusan buah dengan kantong plastik menunjukkan bahwa getah kuning didalam buah bukan disebabkan oleh hama dan penyakit. Analisis sidik lintas menunjukkan bahwa kelembaban udara (RH) secara langsung merupakan faktor yang sangat menentukan keluarnya getah kuning di dalam buah manggis. Pengaruh langsung curah hujan juga cukup dominan terhadap keluarnya getah kuning di dalam buah. Hari hujan secara langsung tidak berpengaruh, tetapi efek tak langsungnya melalui curah hujan dan RH sangat berpengaruh dalam meningkatkan getah kuning di dalam buah. Untuk hara unsur Ca tanah berpengaruh cukup besar dalam menekan getah kuning di dalam buah dengan pengaruh langsung negatif terbesar (- 0.97548) disusul oleh Mn tanah (-0.94661), P tanah (-0.8611), K tanah (-0.49545), pH tanah (-0.15155). Upaya pengendalian getah kuning melalui aplikasi pupuk sebagai perlakuan secara terpisah tidak berpengaruh terhadap persentase getah kuning pada kulit buah dan didalam buah, tetapi interaksi antara pengairan dan pemupukan dapat menurunkan persentase getah kuning di dalam buah. Aplikasi N,P,K, and Ca yang dikombinasikan dengan Mg secara nyata meningkatkan persentase buah yang bebas getah kuning. Penelitian awal melalui pendekatan faktor genetik menggunakan SCAR (Sequence Characterized Amplified Region) marker menunjukkan bahwa terdapat perbedaan genetik antara individu tanaman dengan persentase getah kuning tinggi dengan yang tidak bergetah kuning.
Yap itulah sedikit tentang si ratu buah yang tidak lain adalah buah manggis dan gangguannya yaitu getah kuning. Terimakasih juga buat Bapak Gian yang udah sabar jawab pertanyaan aku dan juga udah ngasih buah banyak banget yang bisa aku, jadi untuk mengenang jasa nya Pak Gian sekalian saya narsis juga sih aku pasang photo kita berdua pas di booth Tanaman Pangan Prov. Jawa Barat. Hatur nuhun kasadaya, semoga berguna ya teman...



Wednesday, November 11, 2015

Darmaga Tani

Dramaga Tani salah satu toko yang menjual kebutuhan dan peralatan untuk pertanian bukan hanya peralatan penunjang pertanian tapi juga benih dan pupuk dari sekala kecil untuk hobi sampai sekala besar untuk kebutuhan budidaya, toko ini sudah lama dirintis tapi penggunaan nama Dramga Tani itu sendiri di resmikan tahun 2002 atau bisa dibilang Dramaga Tani secara resmi berdiri sejak tahun 2002. Tujuan utama dari di dirikaannya toko ini untuk memenuhi kebutuhan benih dari mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan toko yang tidak terlalu jauh dari kampus IPB yang terletak di daerah Dramaga ini di maksudkan untuk mempermudah para mahasiswa mendapatkan kebutuhan benih dan alat penunjang pertanian lainnya yang mereka butuhkan, toko ini sedindiri merupakan gagasan dari dosen yang mengajar di IPB khususnya di bagian Ilmu dan Teknologi Benih serta Pemuliaan Tanaman.

Seiring berjalannya waktu, Dramaga Tani yang mulanya hanya menyediakan kebutuhan benih dan peralatan pertanian untuk mahasiswa mulai menjual benih dan peralatan pertanian kepada masyarakat umum karena adanya permintaan, karena makin banyak permintaan dari konsumen akhirnya Dramga Tani memutuskan untuk memperkerjakan orang lain untuk mengurus dan menjalankan toko tersebut. Bapak Edwin salah satu pekerja mengatakan bahwa ia sudah bekerja semenjak tahun 2005 di toko tersebut dan mengatakan bahwa makin banyak konsumen yang berasal bukan hanya dari mahasiswa, sekitar 70% konsumen masih mahasiswa entah itu dari IPB ataupun dari kampus pertanian sekitar, 20% konsumen lainnya adalah petani, dan 10% sisanya merupakan masyarakat yang menjadikan kegiatan bercocok tanam ini menjadi hobi belaka.
Dramaga Tani menjual benih dengan sistem konsinyasi dimana peodusen menitipkan benih pada toko tersebut lalu saat benih itu terjual maka produsen mendapat hasil penjualannya tetapi jika tidak terjual maka benih yang tersisa akan di kembalikan dan di tarik oleh produsen. Ada pun komoditi yang di sediakan oleh toko tersenut adalah beberapa macam palawija dan hortikultura, tanaman hias, serta benih tanaman kehutanan. Khusus untuk tanaman kehutanan ini dilihat dari masa dormannya, salah satu benih tanaman kehutanan yang di sediakan oleh toko tersebut adalah sengon.
Jika anda datang ke toko ini anda akan melihat berbagai benih yang di simpan di dalam display kaca, selain ada benih yang di simpan di display kaca untuk kebutuhan pemasaran juga ada yang di simpan di ruangan yang memiliki pendingin ruangan untuk mempertahan viabilitas benih itu sendiri, menurut Pak Edwin benih yang di simpan di dalam display tidak akan rusak selama kemasan benih masih tersegel dengan rapat dan rapih.
Dramaga Tani memenuhi permintaan konsumen untuk benih dengan cara menjual benih dari perusahaan- perusahaan besar yang sudah tersertifikasi benihnya, tetapi selain itu toko tersebut ini juga menjual benih yang belum tersertifikasi tetapi sudah terdaftar di Kementrian Pertanian, toko tersebut juga menujual benih curah yang di titipkan dari petani sekitar yang tidak tersertifikasi juga tidak terdaftar dengan harga yang jauh lebih murah tetapi benih curah ini tidak bisa dipastikan berapa persen viabilitas benih tersebut. 
Pak Edwin selalu memberi semua informasi yang di butuhkan untuk konsumennya seperti masa kadaluarsa dan viabilitas benih, tetapi untuk benih yang berasal dari perusahaan besar Pak Edwin mengaku bahwa ia tidak terlalu risau karena setiap sebulan sebelum benih kadaluarsa salsatu pegawai dari perusahaan tersebut datang dan menarik semua benih yang akan memasuki tanggal kadaluarsa dan memperbaharui semua benih tersebut. Selain itu juga Dramaga Tani juga memproduksi beninya nya sendiri yaitu jagung hasil dari kerja sama Dramaga Tani dengan departemen Agronomi IPB.
Secara berkala Pak Edwin mengaku sering datang ke seminar yang di adakan oleh IPB untuk menambah informasi yang ia butuhkan untuk membantu konsumennya yang masih pemula dalam bercocok tanam dan tidak mengetahui apa yang pertama kali untuk dilakukan, selain member informasi yang di buthkan Dramaga Tani juga menyediakan klinik tanaman untuk konsultasi serta menyediakan konsultasi secara intens dengan biaya yang sudah terlampir sesuai keinginan dari konsumen.
Hampir 10 tahun Pak Edwin bekerja di toko tersebut dan menyampaikan bahwa produsen benih yang paling banyak di cari dan di minati adalah East West Panah Merah, sedangkan komoditi tanaman yang paling banyak di jual adalah jagung, biasanya benih jagung banyak di cari oleh petani untuk kebutuhan budidaya, lalu yang paling banyak setelah benih jagung ada beragam benih dari komoditi tanaman hortikultura.
Pak Edwin mengatakan bahwa akhir- akhir ini permintaan benih dari petani mulai menurun karena adanya degradasi lahan yang menjadikan lahan pertanian beralih fungsi, lalu banyak petani yang memilih pasar tradisional untuk menjual benih nya dan mencari benih semurah yang mereka dapatkan walaupun belum tersertifikasi. Konsumen yang datang ke toko tersebut sangatlah beragam “kalau mahasiswa yang datang gampang ngelayaninnya, kalau petani yang datang juga gampang kecuali yang baru mulai bertani skala besar agak panjang nanya nya, nah ada yang lebih panjang nanya nya yang baru mulai nanem” tutur Pak Edwin saat saya bertanya bagaimana rasanya menjadi penjual benih di toko Dramaga Tani ini.
Dramaga Tani yang mulanya bertujuan hanya untuk menyediakan benih kebutuhan dari mahasiswa kini berubah menjadi penyedian benih bagi siapa pun yang membutuhkannya, benih bisa dikatan sebuah harapan, walaupun ada kata dormansi tapi benih itu pasti akan tumbuh suatu saat, saat benih di tanam dengan perlakuan yang baik maka dia kan berkecambah dengan baik lalu tumbuh dengan subur, begitu pun dengan harapn dan mimpi kita saat kita memupuk dan tetap fokus pasti akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Bercocok tanam bukan hanya saat untuk kita mengkotori tangan kita dengan tanah tetapi itu saat kita mulai sadar bahwa dari bercocok tanam kita akan bisa mengisi perut kita dan mulai berfikir. Karena kita ada karena kita berfikir.

-Riska & Denia-
Agroekoteknologi
Universitas Trilogi


Wednesday, April 15, 2015

Photo- photo di Agrinex Expo 2015

Ini gue bareng temen-temen gue (ga semua nya photo- photo) pas di Agrinex Expo kemarin, kalau kalian mau tau gue yang mana cari aja cewek yang pake kerudung coklat gelap pake kaos putih, pake luaran kemeja coklat tua yang lengan nya di linting sampe sikut, dan pake celana jeans warna biru pake spatu sport warna biru muda (masih kurang kah deskripsi gue?)






Agrinex Expo 2015


Ceritanya nih ya kemarin Maret mahasiswa Agroekoteknologi dari Universitas Trilogi main - main ke Agrinex Expo 2015 yang ada di JCC Senayan, temanya tentang kedaulatan pangan kaya nih pemerintahan sekarang lagi mau buat Indonesia yang berdaulat pangan kedengeran keren tapi PR nya juga bakalan keren, OK kita tinggalin masalah ini karena sekarang gue cuma mau nulis tentang main-main nya gue sama temen gue di Agrinex. Let's Go Then...

Pertama yang paling gue cari kalau lagi di pameran pertanian kaya gini nih yaitu benih GRATIS secara gue mahasiswa pertanian dan gue anak ngekost (emang ada hubungannya?) gue di ajarin sama dosen Pengantar Management gue kalau ada yang gratis ngapain harus bayar (hahaha gue setuju), emang bener- bener mujur gue sama temen gue nemu stand yang ngasih benih gratis ya secara gue cewek yang ijo banget buat masalah gratisan gue gondol aja tuh semua benihnya gue dapet benih tomat dari dua varietas yang beda terus gue juga dapet benih cabe (semoga gak jadi budidaya cabe-cabean) di situ juga ada benih semangka tanpa benih tadinya udah mau gue gondol juga eh kata bapak- bapak yang jaga stand nya bilang 'Mba yang itu ga gratis' dengan berat hati gue taro lagi, ya biar ga terlalu terkesan cuma pengen benih gratis doang gue ngombrol lah sama bapak- bapak nya sumpeh dia lebih canggih daripada gue, gue mahasiswa pertanian semester dua yang ngebet pengen jadi pemulia tanaman dan pas ngobrol sama itu bapak petani wuidihhh dia lebih jago secara dia ga pernah tuh yang namanya belajar Genetika Tanaman yang jadi dasar buat pemulia tanaman tapi teknik dia lebih keren dari pada gue yang keren di sebutan doang sebagai mahasiswa pertanian tapi itu gak bikin gue minder, kenapa? gue punya semangat juang yang tinggi jadi gue mau bisa lebih keren lagi nanti wuahahahaha. Singkatnya nih ya gue ngobrol semangat pemulia di stand itu, abis dari stand itu gue ke stand yang isinya tentang Hydroponik soalnya di rumah gue lagi bikin sistem Hydroponik skala kecil tapi sedihnya tanemannya cepet banget layu karena mereka kaget banget yang tadinya di tanah jadi ke air berasa dari gurun ke kutub nah ngobrol lah gue sama yang jaga stand nya (mas- mas nya ganteng hihihihi) ternyata itu emang kasus biasa yang tadinya taneman di tanah jadi ke air yasudah lah ya itu emang udah takdir dari yang maha kuasa, terus mas ganteng penjaga stand nya nawarin produk yang mereka bikin buat orang- orang yang pengen nyobaik ber-Hydroponik ria di rumahnya pas gue liat sistemnya ternyata gue bisa bikin sendiri di rumah dan alat- alatnya juga gue gampang nyarinya, asik banget udah dapet ilmu baru sistem baru pula ya udah lah ya gue pamit tuh dari stand itu bilang makasih sama mas ganteng penjaga stand (jiah gatel banget kesan nya gue) dan dalem hati gue bikin yang lebih keren ah di rumah.

Gue keliling semua tuh pameran nyampe gak tau mana lagi yang belum gue datengin, emang udah takdir gue nemu stand dari Pemerintahan Tanaman Pangan Kab. Subang secara gue anak daerah yang berasal dari Kab. Subang ya gue mampir lah ke sana dan gue bersyukur gue dateng ke situ karna di situ gue kenyang di kasih camilan-camilan sama buah-buahan seger yang mantep abis, ngeliat gue seneng banget di situ temen gue pada nyamperin taulah sesama mahasiswa ga bisa ngebiarin temen nya makan gratis sendirian tapi mereka kurang beruntung karena makanan nya hampir gue abisin semuanya gue ngobrol sama penjaga-penjaga stand di situ pake bahasa daerah bahasa sunda karna gue cinta sama daerah gue ya walaupun bahasa sunda gue udah amburadul kesana- kemari tapi itu cukup ngebuat temen gue cengo gak ngerti apa-apa padahal itu cuma obrolan biasa kaya rumah dimana, kenapa bisa jadi anak rantau di Jakarta, dan hal- hal pribadi lain nya, di situ gue di tawarin buat magang atau PKL lumayan banget buat gue yang baru semester dua ini yang belom tau apa- apa udah di tawarin magang di lembaga pemerintahan pula (cinta gue sama Subang) dan komoditi pertanian nya gak cuma pangan tapi ada hortikultura nya juga dan itu komoditi udah eksport (bangga gue sama Subang) lama- lama lah gue disana sekalian numpang istirahat.

Selesai gue istirahat di stand kepunyaan Subang gue keliling lagi nyari stand perkebunan karena gue ngebet pengen kerja di perkebunan, gue nemu stand kelapa sawit, teh, kakao, dan perkebunan lain nya di Indonesia gue ngobrol bilang kalau gue pengen kerja di perkebunan eh ada yang nyeletuk gini 'Mba kerja di perkebunan nanti susah nikah loh' kan gue kaget ya ngedenger masa depan depan gue susah nikah ogah kalau gitu, syukur alhamdulillah ada yang bilang 'enggak kok mba itu cuma becandaan doang, biasa aja kan nanti jodoh mba malah yang punya perkebunan nya' cerah lah masa depan gue kalau itu beneran kejadian.

Pokonya kalau ada acara- acara beginian lagi gue harus datang karena di sini wadah ilmu banget selain gue bisa nyobain makanan gratis, dapet benih gratis, kenalan sama orang- orang yang mungkin bisa ngedatengin gue rezeki (siapa tau kan), dapet bingkisan, dan jika takdir sudah berbicara dan menghendaki gue bisa ketemu sama jodoh gue (jauh amat dah ini pikiran ya) acara yang kaya gini (Agrinex Expo) itu kata dosen gue ada setiap tahun jadi tahun depan gue ikutan lagi harus pasti kudu dan dengan se-izin Allah yang Maha Kuasa pastinya.

Kayanya cerita gue sampe sini aja dulu kali ya, lumayan juga nih secara gue udah lama gak ngisi ini blog (di isi kalau di suruh dosen doang) semoga kalian suka sama ceerita gue. Have a Nice Read Guys XOXOXO 


-Riska R. Dewi-