Thursday, December 3, 2015





Mari datang ke Festival Bunga dan Buah Nusantara
Bersama pasangan atau keluarga
Melihat kekayaan Indonesia…

Hahaha sampai keinget terus ini OST nya Festival Bunga dan Buah Nusantara, cuma kayanya ada lirik yang aku ganti deh hahaha, baiklah maaf kan akuuuu.
Okay kita singkat aja ya biar efektif dan efisin Festival Bunga dan Buah Nusantara jadi FBBN, di tahun 2015 FBBN di selenggarakan dari hari Jum’at 27 September sampai Minggu 29 September, di sana banyak banget booth yang di buka mulai dari lembaga milik pemerintahan sampai perorangan, karna temanya revolusi orange jadi yang di pamerin ya isinya bunga, buah atau produk hortikultura dan makanan yang tidak bisa di pungkiri.
Kalau booth yang ngejual makanan atau produk hortikultura pasti nyedian tester dan itu yang paling di cari biasanya ehehehe, berhubung aku sama temen-temen dari Agroekoteknologi buka booth di FBBN dan kebetulan deket sama booth Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Jawa Barat dan karena aku dari Jawa Barat juga jadi ya sering dah main di ke sana sampe makanin buah-buahan yang ada di booth mereka padahal itu bermaksud cuma untuk display, biasalah gara-gara satu daerah padahal pas ngobrol aku berfikir keras soalnya pake bahasa sunda yang luar biasa halusnya maklum lah jarang ngomong pake bahasa sunda aku.
Prov. Jawa Barat buka dua booth yang satu tanaman pangan yang satu lagi tanaman hias, tapi sih aku lebih suka nongkrong di booth tanaman pangan soalnya banyak makanan hehehe, di booth itu ada buah alpukat, belimbing, durian, mangga gedong gincu, pisang, pepaya, manggis, rambutan, stroberi, jeruk keprok, salak, sama sawo luar biasa mantap bukan untuk pasokan buah selama tiga hari di FBBN.
Untuk di Prov. Jawa Barat sendiri permintaan buah yang paling tinggi ada di komoditi buah manggis, si ratu para buah-buahan ini emang masih jadi primadona dan permintaan bukan cuma dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri.
Buah manggis termasuk ke tanaman yang memiliki sifat apomiksis, dimana siklus perkembangbiakan secara aseksual dimana bahan pembiakan biji tetapi embrio terbentuk tanpa meiosis dan fertilisasi, jadi manggis bisa bisa berbuah atau mempunyai keturunan tanpa adanya perkawinan gamet jantan dan gamet betina.
Terdapat beberapa hipotesis tentang penyebab getah kuning (gamboge disorder) pada buah manggis seperti oleh hama dan penyakit, kondisi lingkungan (tanah dan iklim), serta faktor genetik. Sejak tahun 2003 Balitbu Tropika telah melakukan penelitian tentang gamboge disorder ini melalui beberapa pendekatan berdasarkan hipotesis tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa getah kuning pada buah manggis dibedakan atas getah kuning pada kulit buah (eksokarp) dan getah kuning di dalam buah (endokarp). Tidak terdapat korelasi antara getah kuning didalam buah dan pada kulit buah.

Pengujian menggunakan postulat Koch dan pembungkusan buah dengan kantong plastik menunjukkan bahwa getah kuning didalam buah bukan disebabkan oleh hama dan penyakit. Analisis sidik lintas menunjukkan bahwa kelembaban udara (RH) secara langsung merupakan faktor yang sangat menentukan keluarnya getah kuning di dalam buah manggis. Pengaruh langsung curah hujan juga cukup dominan terhadap keluarnya getah kuning di dalam buah. Hari hujan secara langsung tidak berpengaruh, tetapi efek tak langsungnya melalui curah hujan dan RH sangat berpengaruh dalam meningkatkan getah kuning di dalam buah. Untuk hara unsur Ca tanah berpengaruh cukup besar dalam menekan getah kuning di dalam buah dengan pengaruh langsung negatif terbesar (- 0.97548) disusul oleh Mn tanah (-0.94661), P tanah (-0.8611), K tanah (-0.49545), pH tanah (-0.15155). Upaya pengendalian getah kuning melalui aplikasi pupuk sebagai perlakuan secara terpisah tidak berpengaruh terhadap persentase getah kuning pada kulit buah dan didalam buah, tetapi interaksi antara pengairan dan pemupukan dapat menurunkan persentase getah kuning di dalam buah. Aplikasi N,P,K, and Ca yang dikombinasikan dengan Mg secara nyata meningkatkan persentase buah yang bebas getah kuning. Penelitian awal melalui pendekatan faktor genetik menggunakan SCAR (Sequence Characterized Amplified Region) marker menunjukkan bahwa terdapat perbedaan genetik antara individu tanaman dengan persentase getah kuning tinggi dengan yang tidak bergetah kuning.
Yap itulah sedikit tentang si ratu buah yang tidak lain adalah buah manggis dan gangguannya yaitu getah kuning. Terimakasih juga buat Bapak Gian yang udah sabar jawab pertanyaan aku dan juga udah ngasih buah banyak banget yang bisa aku, jadi untuk mengenang jasa nya Pak Gian sekalian saya narsis juga sih aku pasang photo kita berdua pas di booth Tanaman Pangan Prov. Jawa Barat. Hatur nuhun kasadaya, semoga berguna ya teman...



No comments:

Post a Comment