Gymnospermae hidup dimana-mana, hampir
di seluruh permukaan bumi ini. Mulai dar daerah tropis sampai daerah kutub dan
dari daerah yang memiliki air yang cukup hingga daerah kering. Empat divisi Gymnospermae yang masih ada hingga saat
ini adalah Ginkgophyta yang hanya
satu jenis saja yang masih bertahan yaitu Ginkgo
biloba, yang ke dua ada Cycadophyta
yang terbagi menjadi dua family, yaitu Cycadaceae
dan Zamiaceae, selanjutnya ada Coniferophyta atau bisa disebut Pinophyta yang merupakan tumbuhan runjung,
dan yang ke empat adalah Gnetophyta
dengan tiga genus didalamnya yaitu Gnetum
(melinjo), Welwitschia dan Ephendra.
Pada bagian ini
akan dibahas tentang identifikasi untuk tanaman Gymnospermae yang tumbuh di Indonesia.
1. Ordo Cycadales
divisi Cycadophyta. Ordo ini
dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon palem. Batang
tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun
tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan
dan alat kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan
mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk
daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Ordo ini
beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi
sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga
sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini
adalah batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di puncak
pohon. Cycadales baik ditemukan baik
di wilayah tropis maupun subtropics misalnya Zamia dan Cycas rumphii.
2. Ordo Coniferales
divisi Coniferophyta. Coniferales memiliki arti berupa
tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina berupa
strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan
strobilus jantan atau strobilus serbuk sari. Seperti halnya tumbuhan Gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak ditemukan pada zaman
sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup dominan pada
zaman karbon atas (345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan tumbuhan ‘evergreen’
(selalu hijau).
Ordo Coniferales
memiliki empat family, yaitu:
a. Familia Araucariaceae genus Araucaria, Agathis merupakan tanaman evergreen yang mengandung resin. Daun tersusun spiral atau dua
tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sring meruncing, dan memiliki
strobilus uniseksual.
b. Familia Podocarpaceae banyak terdapat di belahan
bumi selatan. Tanaman berupa perdu atau pohon, daun tersusun spiral atau
berseling, bentuk menyerupai sisik serupa jarum sampai lancealatus. Strobilus uniseksual.
c. Familia Pinaceae genus Pinus memiliki pohon berkayu dengan strobilus bentuk conus. Daun berbentuk jarum dan
berkelompok atau serupa sisik, daun tersusun spiral dan braktea lepas. Tiap
sisik dengan dua biji bersayap. Memiliki strobilus jantan dan betina dalam satu
pohon, biasanya strobilus jantan lebih kecil dari pada strobilus betina, untuk
penyerbukan dan penyebaran biji dengan bantuan angin.
d. Familia Cupressaceae genus Cupressus. Memiliki daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau
berseling, sisik dan braktea bersatu. Strobilus jantan dan betina dalam satu
pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut sedangkan strobilus betina berbentuk
bulat. Proses penyerbukan dan penyebaran biji dengan bantuan hewan.
3. Ordo Gnetales divisi Gnetophyta. Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan
pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval atau lonjong dan duduk daun berhadapan
dengan bentuk urat daun menyirip. Strobilus tidak berbentuk kerucut, dan
memiliki strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, ,memanjang dan
berbuku-buku. Bunga jantan berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan
brakteola bersatu. Bunga betina berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga
memiliki tiga lapisan pelindung. Biji dilindungi perianth yang berdaging. Memiliki ovulum yang lebih tertutup,
tetapi mikropilnya tetap terbuka. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah
Gnetum gnemon (melinjo), yang daun
dan bijinya dapat dikonsumsi, sedangkan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku kertas, serat tali, dan perabotan rumah tangga.
Pada
bagian kali ini akan diberikan beberapa contoh tanaman dari golongan Gymnospermae.
1. Pohon cemara
dengan nama latin Araucaria cunninghamii
adalah tumbuhan berkayu yang memiliki bentuk daun yang unik dan indah. Selain
bentuk daun yang khas, cemara juga tidak memiliki buah. Pohon cemara sendiri
terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah cemara kipas yang merupakan
cemara yang berasal dari genus Thuja
dan keluarga Cipressaceae, banyak
yang menyebut pohon cemara kipas ini dengan sebutan tanaman cakar ayam. Cemara
jenis ini merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan dapat
ditemukan di rawa-rawa. Lalu ada cemara pinsil yang berasal dari wilayah
mediterania yang termasuk dalam keluarga Cupressaneae.
Cirinya sangat unik, yaitu memiliki kayu dengan bau yang harum.
2. Pinus dengan
nama latin Pinus mercusii atau Casuarina equisetifolia atau Pinus longaeva merupakan tumbuhan yang
menghasilkan getah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia
sendiri terdapat banyak pinus jenis Mercusii.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pohon pinus diantaranya adalah
getahnya dapat diolah sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun dan cat, selain
itu juga dapat dimanfaatkan dalam industry parfum.
3. Pakis haji
adalah tumbuhan yang masuk dalam keluarga tumbuhan paku ini memiliki nama lain Cycas rumphii. Di Indonesia sendiri
sering disebut sebagai ‘sikas’ atau ‘aji’. Di Indonesia tanaman pakis haji ini
biasanya dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman biasa yang
ditanam di pekarangan rumah.
4. Zamian furfuracea merupakan nama latin
dari tumbuhan Zamia. Tanaman ini
dijadikan sebagai tanaman hias bagi kebanyakan orang. Zamia dapat tumbuh
pada kondisi cuaca yang panas, akan tetapi juga membutuhkan asupan air untuk
pertumbuhannya. Tanaman ini merupakan tumbuhan langka, hal tersebut karena
perawatannya tidak begitu mudah, membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Zamia
memiliki ciri khas pada daunnya, berupa struktur daunnya menyerupai kartu
sehingga memiliki julukan Zamia Cardboard,
hal ini lah yang membedakan Zamia dengan tumbuhan lainnya.
5. Cycas revoluta merupak nama latin dari
tanaman Penawar Jambe (di Jawa). Tanaman ini biasanya dapat ditemukan di
pekarangan rumah, diaman penawar jambe ini ternyata sama-sama sat keluarga
dengan tanaman pakis haji. Oleh sebagian banyak orang, tumbuhan ini dijadikan
sebagai tanaman hias, akan tetapi beberapa orang juga memanfaatkannya sebagai
obat.
6. Melinjo
dengan nama latin Gnetum gnemon
adalah tumbuhan yang masuk dalam keluarga Gnetaceae.
Melinjo adalah salah satu contoh tumbuhan gymnospermae
yang memiliki batang kokoh, daunnya memiliki bentuk yang unik, yaitu bentuk
oval yang ujungnya tumpul, selain itu tumbuhan ini diperkirakan dapat hidup
hingga 100 tahun lamanya dan panennya dapat menghasilkan sekitar 80-100 kg
apabila tingginya mencapai 25 m.
7. Pohon damar
yang memiliki nama latin Agathis dammarai
merupakan pohon yang menghasilkan getah sama seperti pohon pinus. Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan yang hidup di wilayah Sulawesi, Maluku serta Jawa. Pohon
damar memiliki diameter batang yang cukup lebar, yaitu mencapai 1 meter.
8. Juniperus sp. adalah nama latin dari
tumbuhan Juniper. Di Masyarakat sekitar tumbuhan ini sering dikenal dengan
sebutan jinten. Jika diamati, biji dari tumbuhan jinten hamper sama dengan biji
wijen. Di Indonesia yang memiliki iklim tidak menentu membuat pohon jinten
sulit tumbuh dengan baik, biasanya pohon ini tumbuh diatas 700 mdpl.
Selain beberapa
tanaman yang sudah disebutkan diatas ada juga beberapa contoh lain dari
tumbuhan gymnospermae, yaitu Dioon sp., Ginkgo biloba, Agathis alba, Podocapus imbricate, Pinus silvetris,
Sequola gigantean, Ephedra altissimai.
Riska Rosmala Dewi _14104004