Tuesday, January 16, 2018

Gymnospermae di Kebun Raya Bogor



Gymnospermae hidup dimana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini. Mulai dar daerah tropis sampai daerah kutub dan dari daerah yang memiliki air yang cukup hingga daerah kering. Empat divisi Gymnospermae yang masih ada hingga saat ini adalah Ginkgophyta yang hanya satu jenis saja yang masih bertahan yaitu Ginkgo biloba, yang ke dua ada Cycadophyta yang terbagi menjadi dua family, yaitu Cycadaceae dan Zamiaceae, selanjutnya ada Coniferophyta atau bisa disebut Pinophyta yang merupakan tumbuhan runjung, dan yang ke empat adalah Gnetophyta dengan tiga genus didalamnya yaitu Gnetum (melinjo), Welwitschia dan Ephendra.
Pada bagian ini akan dibahas tentang identifikasi untuk tanaman Gymnospermae yang tumbuh di Indonesia.
1. Ordo Cycadales divisi Cycadophyta. Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun majemuk tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Cycadales baik ditemukan baik di wilayah tropis maupun subtropics misalnya Zamia dan Cycas rumphii.
2. Ordo Coniferales divisi Coniferophyta. Coniferales memiliki arti berupa tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus jantan atau strobilus serbuk sari. Seperti halnya tumbuhan Gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup dominan pada zaman karbon atas (345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan tumbuhan ‘evergreen’ (selalu hijau).
Ordo Coniferales memiliki empat family, yaitu:
a. Familia Araucariaceae genus Araucaria, Agathis merupakan tanaman evergreen yang mengandung resin. Daun tersusun spiral atau dua tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sring meruncing, dan memiliki strobilus uniseksual.
b. Familia Podocarpaceae banyak terdapat di belahan bumi selatan. Tanaman berupa perdu atau pohon, daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik serupa jarum sampai lancealatus. Strobilus uniseksual.
c. Familia Pinaceae genus Pinus memiliki pohon berkayu dengan strobilus bentuk conus. Daun berbentuk jarum dan berkelompok atau serupa sisik, daun tersusun spiral dan braktea lepas. Tiap sisik dengan dua biji bersayap. Memiliki strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, biasanya strobilus jantan lebih kecil dari pada strobilus betina, untuk penyerbukan dan penyebaran biji dengan bantuan angin.
d. Familia Cupressaceae genus Cupressus. Memiliki daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau berseling, sisik dan braktea bersatu. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut sedangkan strobilus betina berbentuk bulat. Proses penyerbukan dan penyebaran biji dengan bantuan hewan.

                3. Ordo Gnetales divisi Gnetophyta. Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk oval atau lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Strobilus tidak berbentuk kerucut, dan memiliki strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, ,memanjang dan berbuku-buku. Bunga jantan berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu. Bunga betina berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga lapisan pelindung. Biji dilindungi perianth yang berdaging. Memiliki ovulum yang lebih tertutup, tetapi mikropilnya tetap terbuka. Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo), yang daun dan bijinya dapat dikonsumsi, sedangkan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, serat tali, dan perabotan rumah tangga.

                Pada bagian kali ini akan diberikan beberapa contoh tanaman dari golongan Gymnospermae.
1. Pohon cemara dengan nama latin Araucaria cunninghamii adalah tumbuhan berkayu yang memiliki bentuk daun yang unik dan indah. Selain bentuk daun yang khas, cemara juga tidak memiliki buah. Pohon cemara sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah cemara kipas yang merupakan cemara yang berasal dari genus Thuja dan keluarga Cipressaceae, banyak yang menyebut pohon cemara kipas ini dengan sebutan tanaman cakar ayam. Cemara jenis ini merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan dapat ditemukan di rawa-rawa. Lalu ada cemara pinsil yang berasal dari wilayah mediterania yang termasuk dalam keluarga Cupressaneae. Cirinya sangat unik, yaitu memiliki kayu dengan bau yang harum.
2. Pinus dengan nama latin Pinus mercusii atau Casuarina equisetifolia atau Pinus longaeva merupakan tumbuhan yang menghasilkan getah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia sendiri terdapat banyak pinus jenis Mercusii. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pohon pinus diantaranya adalah getahnya dapat diolah sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun dan cat, selain itu juga dapat dimanfaatkan dalam industry parfum.
3. Pakis haji adalah tumbuhan yang masuk dalam keluarga tumbuhan paku ini memiliki nama lain Cycas rumphii. Di Indonesia sendiri sering disebut sebagai ‘sikas’ atau ‘aji’. Di Indonesia tanaman pakis haji ini biasanya dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman biasa yang ditanam di pekarangan rumah.
4. Zamian furfuracea merupakan nama latin dari tumbuhan Zamia. Tanaman ini  dijadikan sebagai tanaman hias bagi kebanyakan orang. Zamia dapat tumbuh pada kondisi cuaca yang panas, akan tetapi juga membutuhkan asupan air untuk pertumbuhannya. Tanaman ini merupakan tumbuhan langka, hal tersebut karena perawatannya tidak begitu mudah, membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Zamia memiliki ciri khas pada daunnya, berupa struktur daunnya menyerupai kartu sehingga memiliki julukan Zamia Cardboard, hal ini lah yang membedakan Zamia dengan tumbuhan lainnya.
5. Cycas revoluta merupak nama latin dari tanaman Penawar Jambe (di Jawa). Tanaman ini biasanya dapat ditemukan di pekarangan rumah, diaman penawar jambe ini ternyata sama-sama sat keluarga dengan tanaman pakis haji. Oleh sebagian banyak orang, tumbuhan ini dijadikan sebagai tanaman hias, akan tetapi beberapa orang juga memanfaatkannya sebagai obat.
6. Melinjo dengan nama latin Gnetum gnemon adalah tumbuhan yang masuk dalam keluarga Gnetaceae. Melinjo adalah salah satu contoh tumbuhan gymnospermae yang memiliki batang kokoh, daunnya memiliki bentuk yang unik, yaitu bentuk oval yang ujungnya tumpul, selain itu tumbuhan ini diperkirakan dapat hidup hingga 100 tahun lamanya dan panennya dapat menghasilkan sekitar 80-100 kg apabila tingginya mencapai 25 m.
7. Pohon damar yang memiliki nama latin Agathis dammarai merupakan pohon yang menghasilkan getah sama seperti pohon pinus. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang hidup di wilayah Sulawesi, Maluku serta Jawa. Pohon damar memiliki diameter batang yang cukup lebar, yaitu mencapai 1 meter.
8. Juniperus sp. adalah nama latin dari tumbuhan Juniper. Di Masyarakat sekitar tumbuhan ini sering dikenal dengan sebutan jinten. Jika diamati, biji dari tumbuhan jinten hamper sama dengan biji wijen. Di Indonesia yang memiliki iklim tidak menentu membuat pohon jinten sulit tumbuh dengan baik, biasanya pohon ini tumbuh diatas 700 mdpl.
Selain beberapa tanaman yang sudah disebutkan diatas ada juga beberapa contoh lain dari tumbuhan gymnospermae, yaitu Dioon sp., Ginkgo biloba, Agathis alba, Podocapus imbricate, Pinus silvetris, Sequola gigantean, Ephedra altissimai.

Riska Rosmala Dewi _14104004

No comments:

Post a Comment